kelas :2PA08
Jurusan : psikologi
NOM : 18511628
Prilaku :
Ketidak perdulian individu dengan individu lainnya ketika kedaan ramai.
Subjek : Masyarakat
Tempat Observasi : Gerbong kereta api
Tanggal
Observasi : 5 Oktober 2012
Hasil Observasi : Di dalam sebuah masyarakat terkadang ada rasa saling tidak perduli
satu sama lain, terutama pada orang yang tidak ia kenal, dalam hasil observasi
saya ini, saya banyak mengamati ini terjadi pada kalangan sosial yang biasanya
terjadi pada saat keadaan sedang ramai, terutama ramai di kendaraan-kendaraan
umum fasilitas milik Negara, seperti kereta, bus, angkutan kota, dan lain-lain.
Pada hasil observasi saya ini, saya mengambil contoh di dalam gerbong kereta
api commuter line tujuan kranji – pasar senen, saya mengambil contoh di dua
gerbong, pertama gerbong penumpang umum, kedua gerbong penumpang wanita (di
dalam gerbong penumpang wanita, saya di bantu oleh teman wanita saya). Pada
gerbong pertama, yaitu gerbong penumpang umum, di sini terlihat oleh saya akan
ketidak perdulian individu dengan individu lainnya, kenapa? Karena
individu-individu yang berada di dalam gerbong, pada awalnya memiliki pemikiran
yang sangat biasa, saya beranggapan, bahwa pemikiran itu adalah ketakutan individu-individu yang berada dalam gerbong tidak dapat atau
tidak kebagian tempat duduk. Sehingga mereka saling berdesakan untuk masuk,
berdesakan untuk berebutan tempat duduk, bahkan tidak memperdulikan individu
lain yang lebih lemah dari mereka, seperti lansia, ibu hamil, ibu yang membawa
anak masih kecil, dan individu lemah lainnya. Dan saya juga melihat, mereka
yang telah duduk seperti berpura-pura tidak tahu, bahwa ada individu lemah di
depannya yang lebih membutuhkan tempat duduk itu di banding individu kuat
lainnya yang terlebih dahulu mendapatkan tempat duduk. Seakan-akan mereka
berfikiran “nanti juga ada orang lain yang memberikan tempat duduknya untuk
orang itu”.
Di
dalam gerbong kedua, yaitu gerbong wanita, saya hanya sedikit mengamati di
gerbong ini melewati perbatasan gerbong penumpang umum dan gerbong penumpang
wanita, karena saya memang tidak di perbolehkan masuk ke dalam gerbong wanita.
Namun, ada keganjilan di gerbong ini, setelah saya mendapatkan hasil pemotretan
melalui kamera teman saya yang ikut membantu, dan saya juga melihat keganjilan
secara langsung walaupun hanya sedikit yang saya lihat, selain tidak perduli
akan individu lain, di gerbong wanita ini juga terjadi pelanggaran aturan di
dalam kereta. Saya melihat di sini ada beberapa lelaki yang menyusup ke gerbong
wanita, teman saya pun mendapatkan bukti melalui foto-fotonya, ya walaupun
beberapa lelaki ini terlihat berdiri, bukan duduk, tetapi tetap saja ini selain
melanggar hokum, juga membuat ketidak nyamanan sosial, yang harusnya gerbong
ini hanya untuk wanita, tetapi ada lelaki yang menyusup sengaja atau pun tidak
sengaja. Karena kondisi ramai yang terjadi di gerbong penumpang umum, memaksa
para lelaki ini masuk ke dalam gerbong wanita.
Di
atas merupakan sebuah contoh, contoh dari pengamatan saya dari
perlakuan-perlakuan individu terhadap lingkungannya ketika berada di tempat
umum yang memiliki suasana ramai, ya walaupun tidak sedikit juga individu yang
memiliki rasa perduli yang tinggi, yang tidak mementingkan kenyamanannya
sendiri di dalam kondisi ramai seperti di atas.
Analisis Prilaku : - Prilaku Makro(prilaku yang di akibatkan
dari system, atau budaya).
Prilaku
Makro di dalam pengamatan di atas melibatkan system budaya yang di anut
sebagian besar oleh masyarakat Indonesia, yaitu system budaya “yang terkuat dan
yang terlincah lah yang mendapatkan posisi ter-enak” system budaya ini biasanya
di gunakan masyarakat Indonesia pada saat mereka sedang berada di tempat umum,
kendaraan umum, atau pun kondisi ramai lainnya.
-
Prilaku Meso(prilaku yang di pengaruhi oleh orang lain)
Di
dalam keadaan ramai, pengaruh orang lain juga dapat berpengaruh kuat akan
prilaku kita, ada beberapa hubungan hubungan yang terkait pada prilaku meso ini
dan pengamatan saya di atas. Seperti teman-temannya mempengaruhi dirinya agar
terus tetap duduk agar mengobrolnya lebih nyaman dan enak, di banding dia
berdiri untuk memberikan kursinya untuk orang lain yang lebih lemah darinya,
jadilah dia tidak jadi memberikan tempat duduknya untuk orang lain yang lebih
lemah dari dia dan tidak ia kenal, demi mengobrol dengan temannya yang ia
kenal.
-
Prilaku Mikro(prilaku dari individu itu sendiri)
Prilaku
ini berasal dari individu itu sendiri, apabila pikiran individu itu jernih maka
prilaku individu itu akan jernih dan positif, begitu pun sebaliknya. Contoh
dari pengamatan saya di atas adalah, apabila individu itu memiliki pikiran yang
terburu-buru pikiran telat ke kantor, atau pikiran buruk lainnya, maka
prilakunya pun akan menganggu individu lain dan
membuat ketidak nyamanan dalam lingkungan, contoh spesifiknya adalah,
beberapa lelaki yang masuk ke dalam gerbong wanita karena ia dalam keadaan
terburu-buru atau takut telat untuk bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar