Sabtu, 29 September 2012

Hubungan Statistika dan Psikologi



Ilmu statistika bisa di bilang memiliki keterkaitan yang cukup kuat terhadap ilmu psikologi, walaupun ilmu statistika di gunakan hanya dalam metode penelitian tertentu saja, contoh metode penelitian yang menggunakan ilmu statistic adalah  metode longitudinal dan metode cross-sectional dua metode psikologi ini membutuhkan ilmu statistika. Contohnya di metode cross-sectional, dalam metode ini, ilmu statistika di gunakan dalam me-random/mengacak subjek subjek penelitian yang akan diteliti, ilmu statistika ini sangat membantu dalam metode ini untuk mempersingkat waktu, karena metode cross-sectional merupakan metode penelitian yang bias di bilang cukup singkat, kalau di metode penelitian longitudinal, ilmu statistika digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu objek, entah itu itu perkembangan tubuh, perkembangan tingkat IQ dan lain-lain. Contohnya, metode longitudinal merupakan metode penelitian yang menggunakan satu objek saja dengan kurun waktu minimal 3 tahun, dalam kurun waktu itu kita membutuhkan penghitungan untuk sebuah perkembangan kan, misalkan kita ingin menghitung tingkat peningkatan IQ dalam 3 tahun dengan perkembangan pendidikan yang semakin meningkat, untuk menghitung perkembangan IQ tersebut, kita menggunakan quisioner dan hasil penghitungannya menggunakan ilmu statistika.

Statistika merupakan  ilmu yang bersifat abstrak dan memiliki tingkat validitas yang tinggi, jadi dalam bidang psikologi, ilmu statistika sangat dibutuhkan untuk mendapatkan  hasil yang nyata, valid, dan dapat dibuktikan secara ilmiah dalam sebuah penelitian. Statistika digunakan juga dalam penelitian berbasis survey, angket dan banyak lagi.