Senin, 09 Januari 2012

cara menjadi pemerintahan yang baik


SALAH SATU CARA MENJADI PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

Dalam sebuah negera, haruslah memiliki sebuah pengertian terhadap masyarakatnya, apalagi negara demokrasi seperti kita. Namun, lihatlah, apa yang terjadi dengan pemerintah kita, pemerintah kita hanya seperti membuat negara boneka, yaitu negara yang hanya dapat di mainkan oleh orang pemerintahannya saja, padahal konsep dasar dari negara demokrasi adalah rakyat pemegang kekuasaan tertinggin dalam suatu pemerintahan. Negara kita ini memiliki masyarakat yang banyak, maka banyak juga rasa percaya masyarakat yang percaya terhadap pemerintah, namun raya percaya ini terlalu di salah gunakan oleh pemerintah, pemerintah kita lemah terhadap tiga nilai yang menjadi sentrum dalam pembicaraan pemerintahan. Jadi dalam artikel ini, saya akan membicarakan “salah satu cara untuk menjadi pemerintahan yang baik adalah, dengan cara menerapkan tiga hal penting, yaitu: akuntabilitas, legitimasi, dan transparansi”. Apabila negara kita memiliki dan menerapkan tiga nilai ini, maka pemerintahan kita termasuk pemerintahan yang baik.

Pada dasarnya pengertian dari tiga nilai penting ini adalah sebagai berikut,  akuntabilitas, legitimasi dan transparansi.  Akuntabilitas berkaitan dengan seberapa besar efektivitas pengaruh dari mereka yang diperintah terhadap orang yang memerintah.  Atau dalam bahasa sederhana adalah seberapa besar tingkat kepercayaan (trust) masyarakat terhadap pemerintahnya.  Legitimasi menunjukkan pada hak negara untuk menjalankan kekuasaan terhadap warganya serta seberapa jauh kekuasaan tersebut dipandang sah untuk diterapkan. Hal ini berkaitan dengan seberapa wajar dan pantas kekuasaan pemerintah patut dilakukan, mengingat pemerintah adalah produk dan representasi dari masyarakat itu sendiri. Tranparansi berhubungan dengan seberapa terbuka negara dalam menciptakan mekanisme untuk menjamin akses umum dalam pengambilan keputusan.  Ini berkaitan dengan seberapa besar keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang meyakinkan mereka sebagai bagian dari semua konsekuensi yang akan terjadi.

            Dalam pemerintah kita memiliki masalah dalam setiap tiga nilai penting di atas, satu, akuntabilitas, seperti yang di jelaskan di atas, akuntabilitas adalah rasa percaya yang di percayakan masyarakat terhadap pemerintah, semakin besar rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah semakin besar pula tugas yang di emban pemerintah. Pemerintah kita seharusnya dapat mewujudkan dan menyelesaikan tugas apa yang di percayai masyarakat terhadap pemerintah. Tetapi sebaliknya, pemerintahan kita telah menyia-nyiakan kepercayaan itu, sehingga banyak lah demo-demo yang meminta pemerintah untuk lebih tegas dalam menjalankan perannya dalam pembangunan bangsa.
           
            Sekarang masalah pemerintah dalam nilai penting yang kedua, yaitu legitimasi, dalam permasalahan di nilai penting kedua ini, pemerintah kita telah melalaikan akuntabilitas sehingga ber-efek pada legitimasi, yaitu pemerintah menjalankan kekuasaannya atau tugasnya tetapi tidak banyak di percayai oleh masayrakat, menurut penjelasaanya di atas, pertanyaan yang pantas untuk hal ini adalah, “apakah pemerintah kita layak untuk menjalankan kekuasaanya?”. Sedangkan masyarakat sudah mengurangi rasa percaya terhadap pemerintah, akibatnya pada saat pemerintah menjalankan kekuasaanya pemerintah tidak di dukung oleh masyarakatnya sendiri, sehingga suatu proyek atau kekuasaan yang sudah setengah di jalankan oleh pemerintah tidak dapat selesai, karena itu tadi, tidak di dukung oleh masyrakatnya itu sendiri. Pendukungan masyarakat terhadap kekuasaan yang di jalankan pemerintah bisa jadi tidak layak untuk di jalankan menurut masyarakat, contohnya seperti pembangunan gedung baru DPR pertengahan 2011 kemarin, karena tidak adanya dukung dari masayarakat, proyek itu pun tidak berjalan sesuai rencana, dan akhirnya merugikan pemerintah sebesar milyaran rupiah. dan apabila suatu pemerintah melalaikan dua dari tiga nilai penting dalam pemerintahan, maka prinsip pemerintah itu bisa di bilang di ambang kegagalan, kan negara kita menganut prinsip demokrasi, jadi prinsip demokrasi pemerintah kita bisa di bilang sudah rusak dan tidak benar. Sudah di hiasi dengan banyak realita yang terjadi, contohnya, sudah banyak demo masyarakat yang tidak dapat terkendali, karena pemerintahannya sudah tidak mendukung aspirasi rakyat itu sendiri, sehingga masyarakat melakukan aksi ekstrem untuk menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah.

            Dalam nilai terpenting ketiga adalah nilai yang seharusya paling di butuhkan oleh pemerintahan kita, yaitu nilai transparansi, kata “seharusnya” yang saya sebut memiliki makna, yaitu, seharusnya kita punta nilai ini, tetapi sebenarnya kita memiliki nilai ini, namun, nilai ini jarang di gunakan, bahkan di bilanng hampir tidak pernah di gunakan. Tanpa adanya nilai ini, sebuah pemerintahan bebas untuk melakukan praktek KKN tanpa di ketahui oleh masyarakatnya. Dalam pemerintahan, biasanya yang tidak transparan dalam hal keuangan, pengeluaran dan pemakaian anggaran oleh pemerintah, walaupun ada informasi anggaran, masyarakat sudah tahu, bahwa terdapat keganjilan dalam informasi tersebut. Yang saya tidak habis pikir adalah, mengapa pengluaran terhadap korban bencana di negeri ini lebih kecil di banding pengeluaran “jalan-jalan para anggota DPR” yang di bilang “studi banding” atau apalah nama resmi dan nama samaran untuk aktifitas jalan-jalan para petinggi-petinggi negeri ini. Kembali ke permasalah transparansi, kalau untuk membicarakn transparansi di negeri ini memang tidak ada habisnya, padahal negara kita tidak menerapkannya secara maksimal kan ya? Bahkan bisa di bilang tidak menerapkannya sama sekali, aduh... pusing sekali saya membahas berjuta permasalahan di negeri ini.

            Pada dasarnya untuk menjadi pemerintahan yang baik adalah menerapkan ketiga nilai penting di atas, apabila kita tidak menerapkan satu saja, maka semua nilai penting itu tidak dapat di terapkan secara maksimal. Ada banyak lagi hal yang penting untuk menjadi pemerintahan yang baik, pemerintah harus bisa mengerti apa yang di butuhkan masayarakat, dengan mengerti kebutuhan masyarakat maka akan terwujudlah pemerintahan yang baik dan di percaya penuh oleh masyarakatnya. Sebagai negara yang memiliki beraneka ragam suku, budaya, ras, bahasa, dan agama negara ini harus dan mewajibkan kepada masyarakatnya untuk belajar bertoleransi dan menghargai sesama warga negara. Sebenarnya negara kita itu luar biasa, memiliki SDA, SDM, yang begitu melimpah, apabila negara kita dapat mengeksploitasi dan memaksimalkan itu maka, negara kita akan menjadi negara yang makmur dalam masyarakat dan pemerintahnya, sayangnya, negara kita lemah dalam hal pemerintahan, sehingga adanya istilah “bukanya mencerdaskan masyarakat, tapi malah membodoh-bodohi masyarakat”, saya hanya bisa senyum-senyum dan berkata “kok kayak gini amat negara gue yak...??”. apa mungkin ini adalah suatu kelemahan di balik melimpah ruahnya kekayan alam kita?? Bisa jadi seperti itu. Tetapi kita, sebagai penerus bangsa, pasti kita dapat mewujudkan GOOD GOVERNANCE, karena ini dari kita, unutk kita, dan untuk anak cucu kita juga kan? Marilah menjadi masyarakat yang perduli dan berperan penting demi kemajuan bangsa kita sendiri, yaitu bangsa INDONESIA.

Jumat, 06 Januari 2012

seminar Psikologi Pendidikan dan Alat Tes Psikologi

PESERTA PELATIHAN DAN SEMINAR
ALAT TES PSIKOLOGI
TKD 2,3,5,6 DAN RMIB

Tempat dan Tanggal Penyelenggaraan:

Bekasi, 2 Oktober 2011

isi materi seminar dan pelatihan

Di dalam seminar ini kita di beritahukan cara menggunaka alat tes TKD 2,3,5,6 dan RMIB yang berfungsi untuk mengetahui sisi akademik dan minat dari peserta tes. berikut penjelasan dari setiap alat tes:

TKD 2 :
alat tes TKD 2 untuk mengetahui seberapa pengetahuan umum peserta tes, karena di dalam alat tes ini kita dapat menemukan banyak pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut pengetahuan umum.

TKD 3 :
alat tes ini merupakan alat tes untuk mengetahui kemampuan non-verbal dari peserta tes, maksudnya non-verbal adalah, peserta di hadapkan dengan sejumlah atau lebih kata-kata, yang di mana harus mencocokan jawaban peserta dengan soal yang sudah ada, namun dengan jawaban yang berbeda tetapi sama dalam artian soal.

TKD 5 :
berfungsi untuk mengetahui kemampuan deferensial, yaitu kemampuan yang berhubungan dengan logika dan perhitungan akurat dari peserta tes.

TKD 6 :
berfungsi sama dengan TKD 5 namun dengan soal-soal yang berbeda, di TKD 6 ini, peserta di hadapkan dengan sejumlah soal perhitungan deret angka, yang di mana, peserta harus meneruskan deret angka yang sudah ada sebelumnya, dengan cara, di bagi, di tambah, di kali, ataupun di kurang.

RMIB :
adalah tes bakat minat yang di miliki dan minati peserta tes, dalam tes ini kita harus menyesuaikan urutan yang paling kita suka dengan urutan terkecil, setelah di urutkan, lalu di susun kebawah, setelah di susun lalu di jumlahkan secara kesamping, setelah di jumlahkan, nilai yang paling kecil adalah bakat dari pesertaq didik.

Demikian materi yang saya dapat di seminar ini, saya ucapkan terimakasih.