Assalamualaikum...
haloo... bertemu dengan saya, ade mahesa.... ini nih, saya ada info tentang pengaruh smartgadget... silahkan di baca yooo
sudah
kebanyakan kita tau apa itu smart gadget, ya, dapat berupa smart phone,
game portable, dan baru-baru ini adalah tablet yang di keluarkan oleh
banyak industri gadget, maraknya gadget ini memiliki dampak postif
maupun negatif, baik di kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Dengan
adanya teknologi ini di kalangan anak-anak dapat menimbulkan berbagai
macam masalah, mulai dari masalah internet, mengingat semua perangkat
gadget memiliki aplikasi untuk berselancar di dunia maya. Nah, dalam hal
ini yang musti di waspadai oleh orang tua, perlu adanya pengawasan dan
pengendalian orang tua terhadap gadget yang di gunakan sang anak, gadget
memiliki hal positif bagi anak-anak, ya, anak-anak dapat berkomunikasi
dengan mudah dengan orang tuanya, dan dapat berkreatif dengan
aplikasi-aplikasi tertentu, namun, gadget juga memiliki hal negatif,
dengan adanya perangkat gadget yang di miliki anak, dapat menyebabkan
unsocial condition, yaitu, anak tidak mau bermain bersama temannya
maupun lingkungan sekitar, karena dengan adanya gadget ini, anak dapat
mengurung diri karena asik dengan segala aplikasi permainan di dalmnya,
anak juga susah untuk berkreatif di dalam dunia fisik yang menggunakan
alat-alat untuk menggambar, dan susah untuk berkreatif dalam lingkungan.
Tidak
hanya anak-anak, namun remaja pun sudah memulai merambah dunia smart
gadget ini, dalam ilmu psikoilogi, rata-rata, usia remaja itu sudah
memulai masa menstruasi, nah, masa ini yang agak perlu di perhatikan,
dan perhatikan juga dalam penggunaannya, karena bisa saja, di kala
remaja belum tau apa-apa tentang seks, namun,dia ingin tau dan dia
menggunakan gadget untuk mencari informasinya. Nah, dari situlah hal
yang memprihatinkan orang tua di mulai, seusia remaja sudah mengenal
seks dapat menambah pengetahuan, namun, itu juga dapat berbahaya bagi
remaja yang ekstrim dalam bertingkah laku. Belum lagi remaja manja yang
ingin sekali di belikan gadget dengan teknologi canggih dan keluaran
terbaru dapat memusingkan orang tua, dan masa remaja pun sudah mengenal
lawan jenis, sehingga kehadiran gadget ini pun dapat mempermudah mereka
bertemu tanpa sepengetahuan orang tuanya, dan musti di wanti-wanti juga.
Kalau
dalam usia dewasa, mungkin gadget ini sudah mulai di butuhkan dalam hal
yang positif, ya seperti mengerjakan tugas, browse jurnal-jurnal,
melakukan transaksi bisnis, kemudahan dalam mengerjakan pekerjaan, dan
berbagai macam hal lagi, dapat kita maklumi dalam dunia dewasa ini,
karena mereka sudah mengerti yang mana yang tidak bagus, dan yang mana
yang tidak bagus untuk diri mereka, ya pasti ada saja yang terlewat
batas dalam menggunakan gadget ke hal yang tidak bagus untuk dia dan
merugikan orang banyak. Contoh saja hacker, mereka itu menggunakan
gadget yang tingkat tinggi dan ada yang canggih adapun yang standard
dalam penggunaanya, mereka melakukan hal yang di anggap bagus untuk dia,
namun sebenarnya itu sangat merugikan orang banyak, namun hacker pun
memiliki segudang manfaat yang luar biasa bagi umat manusia, dan tidak
sedikit juga kerugiannya.
maaf apa bila artikael saya
ini banyak sekali mengungkapkan kejelekan gadget di banding manfaatnya,
namun itu semua sesuai pengamatan saya di lingkungan sekitar saya, hanya
sebagai pengingat pembaca untuk memperhatikan anaknya bagi para orang
tua, dan batasi pemakaiannya, jangan sampai gadget yang di buat untuk
membantu manusia ini malah jadi bumerang untuk kita. terima kasih.
Wassalamualaikum...
Rabu, 24 Oktober 2012
Sabtu, 06 Oktober 2012
prilaku anti sosial individu dengan individu lainnya ketika di tempat ramai
Nama : Ade Mahesa
kelas :2PA08
Jurusan : psikologi
NOM : 18511628
kelas :2PA08
Jurusan : psikologi
NOM : 18511628
Prilaku :
Ketidak perdulian individu dengan individu lainnya ketika kedaan ramai.
Subjek : Masyarakat
Tempat Observasi : Gerbong kereta api
Tanggal
Observasi : 5 Oktober 2012
Hasil Observasi : Di dalam sebuah masyarakat terkadang ada rasa saling tidak perduli
satu sama lain, terutama pada orang yang tidak ia kenal, dalam hasil observasi
saya ini, saya banyak mengamati ini terjadi pada kalangan sosial yang biasanya
terjadi pada saat keadaan sedang ramai, terutama ramai di kendaraan-kendaraan
umum fasilitas milik Negara, seperti kereta, bus, angkutan kota, dan lain-lain.
Pada hasil observasi saya ini, saya mengambil contoh di dalam gerbong kereta
api commuter line tujuan kranji – pasar senen, saya mengambil contoh di dua
gerbong, pertama gerbong penumpang umum, kedua gerbong penumpang wanita (di
dalam gerbong penumpang wanita, saya di bantu oleh teman wanita saya). Pada
gerbong pertama, yaitu gerbong penumpang umum, di sini terlihat oleh saya akan
ketidak perdulian individu dengan individu lainnya, kenapa? Karena
individu-individu yang berada di dalam gerbong, pada awalnya memiliki pemikiran
yang sangat biasa, saya beranggapan, bahwa pemikiran itu adalah ketakutan individu-individu yang berada dalam gerbong tidak dapat atau
tidak kebagian tempat duduk. Sehingga mereka saling berdesakan untuk masuk,
berdesakan untuk berebutan tempat duduk, bahkan tidak memperdulikan individu
lain yang lebih lemah dari mereka, seperti lansia, ibu hamil, ibu yang membawa
anak masih kecil, dan individu lemah lainnya. Dan saya juga melihat, mereka
yang telah duduk seperti berpura-pura tidak tahu, bahwa ada individu lemah di
depannya yang lebih membutuhkan tempat duduk itu di banding individu kuat
lainnya yang terlebih dahulu mendapatkan tempat duduk. Seakan-akan mereka
berfikiran “nanti juga ada orang lain yang memberikan tempat duduknya untuk
orang itu”.
Di
dalam gerbong kedua, yaitu gerbong wanita, saya hanya sedikit mengamati di
gerbong ini melewati perbatasan gerbong penumpang umum dan gerbong penumpang
wanita, karena saya memang tidak di perbolehkan masuk ke dalam gerbong wanita.
Namun, ada keganjilan di gerbong ini, setelah saya mendapatkan hasil pemotretan
melalui kamera teman saya yang ikut membantu, dan saya juga melihat keganjilan
secara langsung walaupun hanya sedikit yang saya lihat, selain tidak perduli
akan individu lain, di gerbong wanita ini juga terjadi pelanggaran aturan di
dalam kereta. Saya melihat di sini ada beberapa lelaki yang menyusup ke gerbong
wanita, teman saya pun mendapatkan bukti melalui foto-fotonya, ya walaupun
beberapa lelaki ini terlihat berdiri, bukan duduk, tetapi tetap saja ini selain
melanggar hokum, juga membuat ketidak nyamanan sosial, yang harusnya gerbong
ini hanya untuk wanita, tetapi ada lelaki yang menyusup sengaja atau pun tidak
sengaja. Karena kondisi ramai yang terjadi di gerbong penumpang umum, memaksa
para lelaki ini masuk ke dalam gerbong wanita.
Di
atas merupakan sebuah contoh, contoh dari pengamatan saya dari
perlakuan-perlakuan individu terhadap lingkungannya ketika berada di tempat
umum yang memiliki suasana ramai, ya walaupun tidak sedikit juga individu yang
memiliki rasa perduli yang tinggi, yang tidak mementingkan kenyamanannya
sendiri di dalam kondisi ramai seperti di atas.
Analisis Prilaku : - Prilaku Makro(prilaku yang di akibatkan
dari system, atau budaya).
Prilaku
Makro di dalam pengamatan di atas melibatkan system budaya yang di anut
sebagian besar oleh masyarakat Indonesia, yaitu system budaya “yang terkuat dan
yang terlincah lah yang mendapatkan posisi ter-enak” system budaya ini biasanya
di gunakan masyarakat Indonesia pada saat mereka sedang berada di tempat umum,
kendaraan umum, atau pun kondisi ramai lainnya.
-
Prilaku Meso(prilaku yang di pengaruhi oleh orang lain)
Di
dalam keadaan ramai, pengaruh orang lain juga dapat berpengaruh kuat akan
prilaku kita, ada beberapa hubungan hubungan yang terkait pada prilaku meso ini
dan pengamatan saya di atas. Seperti teman-temannya mempengaruhi dirinya agar
terus tetap duduk agar mengobrolnya lebih nyaman dan enak, di banding dia
berdiri untuk memberikan kursinya untuk orang lain yang lebih lemah darinya,
jadilah dia tidak jadi memberikan tempat duduknya untuk orang lain yang lebih
lemah dari dia dan tidak ia kenal, demi mengobrol dengan temannya yang ia
kenal.
-
Prilaku Mikro(prilaku dari individu itu sendiri)
Prilaku
ini berasal dari individu itu sendiri, apabila pikiran individu itu jernih maka
prilaku individu itu akan jernih dan positif, begitu pun sebaliknya. Contoh
dari pengamatan saya di atas adalah, apabila individu itu memiliki pikiran yang
terburu-buru pikiran telat ke kantor, atau pikiran buruk lainnya, maka
prilakunya pun akan menganggu individu lain dan
membuat ketidak nyamanan dalam lingkungan, contoh spesifiknya adalah,
beberapa lelaki yang masuk ke dalam gerbong wanita karena ia dalam keadaan
terburu-buru atau takut telat untuk bekerja.
Langganan:
Postingan (Atom)