Hello my friend,
ketemu lagi nih sama saya, ade mahesa… heem kali ini saya menulis tentang
manusia nih, lebih tepatnya kepribadian yang sehat bagi manusia, tapi menurut 3
mazhab besar psikologi.
Di bawah ini adalah
pendapat dari 3 aliran besar dari psikologi yaitu behavioristik, humanistik,
dan psikoanalisa tentang manusia, mereka mengeluarkan teori-teorinya tentang
manusia, tentang kepribadian manusia yang sehat dan teori-teori tentang manusia
lainnya, mari kita simak bersama. Cek it out!
1. ALIRAN PSIKOANALISA
Aliran
psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah sadar (id, ego,
super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini juga mengabaikan potensi yang
dimiliki oleh manusia, selain itu juga berpendapat bahwa manusia adalah makhluk
yang berkeinginan (homo volens).Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia
baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah
disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang
kita sadari dan tidak kita sadari.
Pandangan kaum
psikoanalisa, hanya memberi kepada kita sisi yang sakit dari kodrat manusia,
karana hanya berpusat pada tingkah laku yang neuritis dan psikotis. Aliran ini
mempelajari kepribadian yang terganggu secara emosional, bukan kepribadian yang
sehat; atau kebribadian yang paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang
paling baik. Jadi, aliran ini memberi gambaran pesimis tentang kodrat manusia,
dan manusia dianggap sebagai korban dari tekanan-tekanan biologis dan
konflik masa kanak-kanak.
Aliran ini
menyatakan bahwa struktur dasar kepribadian manusia sudah terbentuk pada usia
lima tahun. Freud membagi struktur kepribadian dalam tiga komponen, yaitu id,ego,
dan superego. Perilaku seseorang merupakan hasil interaksi antara
ketiga komponen tersebut. Id merupakan sumber dari insting
kehidupan (makan, minum, tidur) dan insting agresif yang menggerakkan tingkah
laku. Id berorientasi pada prinsip kesenangan. Ego sebagai
sistem kepribadian yang terorganisasi, rasional, dan berorientasi pada prinsip
realitas.Superego merupakan komponen moral kepribadian yang terkait
dengan norma di masyarakat mengenai baik-buruk atau benar-salah. Superego berfungsi
untuk merintangi dorongan id, terutama dorongan seksual dan sifat
agresif, juga mendorong ego untuk menggantikan tujuan
realistik dengan tujuan moralistik, serta mengejar kesempurnaan.
Secara umum
perilaku manusia bertujuan dan mengarah pada tujuan untuk meredakan ketegangan,
menolak kesakitan dan mencari kenikmatan. Kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan
seksual mengarah pada perilaku neurosis. Latihan pengalaman dimasa kanak-kanak
berpengaruh penting pada perilaku masa dewasa dan diulangi pada transferensi
selama proses perilaku.
2. ALIRAN BEHAVIORISME
Aliran
behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu sistem
kompleks yang bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam
pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang
bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas,
kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas. Jadi, manusia
dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara
pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap tidak memiliki
diri sendiri.
Behaviorisme
menekankan perspektif psikologi pada tingkah laku manusia, yakni bagaimana
individu dapat memiliki tingkah laku baru, menjadi lebih terampil, dan menjadi
lebih mengetahui. Behaviorisme memandang individu sebagai makhluk reaktif yang
memberi respon terhadap lingkungan, pengalaman, dan pemeliharaan atas bentuk
perilakunya. Tujuan aliran psikologi Behaviorisme adalah mencoba memprediksi
dan mengontrol perilaku manusia sebagai introspeksi dan evaluasi terhadap
tingkah laku yang dapat diamati, bukan pada ranah kesadaran.
Hakikat aliran
Behaviorisme adalah teori belajar, bagaimana individu memiliki tingkah laku
baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu. Kepribadian dapat dipahami dengan
mempertimbangkan perkembangan tingkah laku dalam hubungannya yang terus menerus
dengan lingkungannya. Menurut B.F. Skinner, cara efektif untuk mengubah dan
mengontrol tingkah laku adalah dengan melakukan penguatan (reinforcement)
dan pemberian hukuman (punishment). Jadi, yang menjadi prinsip umum
dalam aliran Behaviorisme adalam tingkah laku sebagai objek, refleks atas semua
bentuk tingkah laku, dan pembentukan kebiasaan dalam individu.
3.
ALIRAN HUMANISTIK
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat,
individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya
sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada
masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang
baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah
mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang
terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah
mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu
memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang
menjadi kebutuhannya. Humanistik menegaskan adanya keseluruhan kapasitas
martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi
humanistik, manusia jauh lebih banyak memiliki potensi. Manusia harus dapat
mengatasi masa lampau, kodrat biologis, dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga
harus berkembang dan tumbuh melampaui kekuatan-kekuatan negatif yang secara
potensial menghambat.
Gambaran ahli psikologi humanistik tentang kodrat
manusia adalah optimis dan penuh harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas
manusia untuk memperluas, memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya,
untuk menjadi semuanya menurut kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan
diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam
mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia
bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan
kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
Sumber :
1.
Lindsay,Gardner. Editor: Sugiyono. 1993. Psikologi Kepribadian 3
Teori-Teori Kepribadian dan Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta
2. Baihaqi,MIF.(2008). Psikologi
Pertumbuhan, Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. Hlm. 4-6
3. Aronson, Elliot, dkk .2007. Social
Psychology. Upper Sadlle River,NJ :Pearson
4. P.B Dwi Riyanti. Hendro Prabowo. Ira
Puspitawati. 1996. Psikologi Umum 1. Jakarta: Gunadarma