Ilmu
statistika bisa di bilang memiliki keterkaitan yang cukup kuat terhadap ilmu
psikologi, walaupun ilmu statistika di gunakan hanya dalam metode penelitian
tertentu saja, contoh metode penelitian yang menggunakan ilmu statistic
adalah metode longitudinal dan metode
cross-sectional dua metode psikologi ini membutuhkan ilmu statistika. Contohnya
di metode cross-sectional, dalam metode ini, ilmu statistika di gunakan dalam
me-random/mengacak subjek subjek penelitian yang akan diteliti, ilmu statistika
ini sangat membantu dalam metode ini untuk mempersingkat waktu, karena metode
cross-sectional merupakan metode penelitian yang bias di bilang cukup singkat,
kalau di metode penelitian longitudinal, ilmu statistika digunakan untuk mengetahui
perkembangan suatu objek, entah itu itu perkembangan tubuh, perkembangan
tingkat IQ dan lain-lain. Contohnya, metode longitudinal merupakan metode
penelitian yang menggunakan satu objek saja dengan kurun waktu minimal 3 tahun,
dalam kurun waktu itu kita membutuhkan penghitungan untuk sebuah perkembangan
kan, misalkan kita ingin menghitung tingkat peningkatan IQ dalam 3 tahun dengan
perkembangan pendidikan yang semakin meningkat, untuk menghitung perkembangan
IQ tersebut, kita menggunakan quisioner dan hasil penghitungannya menggunakan
ilmu statistika.
Statistika
merupakan ilmu yang bersifat abstrak dan
memiliki tingkat validitas yang tinggi, jadi dalam bidang psikologi, ilmu
statistika sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang nyata, valid, dan dapat dibuktikan
secara ilmiah dalam sebuah penelitian. Statistika digunakan juga dalam
penelitian berbasis survey, angket dan banyak lagi.